- Mengadakan acara penutupan ‘Daewoong Social Impactor’ melalui platform video online pada Selasa, 24 Agustus.
- Membuat 180 konten digital informatif untuk mendorong gaya hidup sehat di tengah pandemi.
- Memimpin pembinaan bakat dengan menyediakan program beasiswa dan pendidikan senilai sekitar Rp 112,5 juta untuk menumbuhkan keterampilan para finalis.
Daewoong Pharmaceutical Company Indonesia mengadakan acara penutupan ‘Daewoong Social Impactor’ secara online pada 24 Agustus.
Program ‘Daewoong Social Impactor’ yang dimulai tahun ini adalah program duta mahasiswa yang dirancang oleh Daewoong Indonesia untuk memberikan informasi kesehatan yang akurat kepada warga negara Indonesia dengan menggunakan konten digital. Daewoong Indonesia telah berkolaborasi dengan 15 finalis Daewoong Social Impactor untuk memproduksi konten digital yang menyampaikan informasi kesehatan dan mempromosikan konten tersebut melalui media sosial, mulai April tahun ini. Para finalis total telah menghasilkan 180 konten digital selama program berlangsung.
Selama lima bulan terakhir, para finalis telah membuat konten yang menyampaikan informasi kesehatan yang akurat, menemukan berbagai isu kesehatan terkait Covid-19 seperti tindakan pencegahan dan peningkatan penyakit di tengah era normal baru. Dalam misi terbarunya, para finalis menghasilkan konten yang menyoroti para pahlawan yang melindungi kehidupan sehari-hari selama pandemi untuk menghibur warga yang lelah dengan situasi Covid-19 yang berkepanjangan. Salah satu finalis Iqbal Firmansyah secara khusus menyampaikan pesan melalui video YouTube-nya ‘SWARA’, dengan menyoroti orang-orang yang berupaya keras mengatasi kesulitan yang disebabkan oleh pandemi Covid-19, seperti petani, pedagang dan direktur rumah sakit dan setiap orang yang mengikuti protokol pencegahan adalah pahlawan.
Sengho Jeon, CEO Daewoong Pharmaceutical mengatakan, “Kami sangat terkesan ketika melihat konten yang dibuat oleh finalis Daewoong Social Impactor yang dibagikan melalui media sosial, sehingga menyebarkan dampak positif bagi individu dan komunitas”. “Kami juga akan mempertimbangkan perluasan kerjasama kami dengan universitas untuk mendorong konten finalis menciptakan dampak positif bagi seluruh masyarakat” tambahnya.
Dalam acara penutupan, Sengho Jeon CEO Daewoong Pharmaceutical, Tito Lalif Indra Direktur Kemahasiswaan Universitas Indonesia hadir sebagai pembicara dan menyampaikan pesan kepada para finalis.
Usai sambutannya, para finalis mereview video yang mereka buat untuk menjalankan misi, mereka melihat kembali aktivitas mereka selama lima bulan terakhir. Sesi khusus diselenggarakan untuk mendorong networking antar finalis seperti stand-up comedy yang dibawakan oleh salah satu finalis Bryan Eduardus dan paduan suara. Finalis yang telah mengikuti program diberikan sertifikat kelulusan dengan rincian kegiatannya.

Jihan Nadira, finalis Daewoong Social Impactor mengatakan “Menurut saya program ini bermakna dalam aspek bahwa individu dapat menjadi subjek perubahan sosial, bukan dari tingkat perusahaan”. “Saya pribadi akan merekomendasikan program ini kepada teman-teman saya jika ada program serupa yang akan diadakan di masa depan karena program ini menawarkan peluang untuk mendapatkan berbagai informasi seperti tips pembuatan konten dan pengetahuan tentang perusahaan asing” tambahnya.
Daewoong Social Impactor mendapat perhatian besar dari tahap rekrutmen dengan konsep uniknya dalam memproduksi konten digital sesuai dengan misi bulanan, dan skala beasiswa senilai total sekitar Rp 112,5 juta. Para finalis diberi kesempatan untuk meningkatkan keterampilan dan pemahaman mereka tentang industri perawatan kesehatan, seperti kuliah khusus oleh ahli pembuat konten dan sesi mentoring dengan karyawan Daewoong.
Berdasarkan program tersebut, finalis Daewoong Social Impactor menghasilkan 60 video YouTube dan 120 konten Instagram untuk mengedukasi masyarakat Indonesia dengan informasi akurat tentang penyakit dan pencegahannya. Video para finalis yang terdapat di saluran YouTube resmi mencatat sekitar 290.000 penayangan kumulatif.
Tito Larif Indra, Direktur Kemahasiswaan Universitas Indonesia berkomentar “Kita dapat merasakan kekuatan generasi muda dengan menyaksikan konten yang dibuat oleh finalis Daewoong Social Impactor membuat gelombang sosial”. “Melalui kerjasama dengan Daewoong ini, mahasiswa UI mampu memaksimalkan potensi mereka dalam berpikir kreatif khususnya untuk Sustainable Development Goals (SDGs) di masa pandemi ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada Daewoong Indonesia yang telah memberikan kesempatan untuk mendukung kegiatan peningkatan kualitas hidup masyarakat, dan kami akan mendukung langkah perusahaan ke depan” tambahnya.
# # #
Tentang Daewoong Pharmaceutical
Berdasarkan visinya sebagai “Perusahan kesehatan global yang mengutamakan kualitas kehidupan manusia,” Daewoong Pharmaceutical telah mengembangkan obat-obatan unggul dan memasoknya ke pasar di seluruh dunia. Daewoong Pharmaceutical telah mendirikan anak perusahaan lokal, lembaga penelitian, dan pabrik di delapan negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia, Amerika Serikat, dan Cina, beroperasi di Indonesia sebagai basis untuk penelitian, pengembangan, dan produksi biofarmasi.
Daewoong Pharmaceutical mendirikan perusahaan di Indonesia, PT. Daewoong Pharmaceutical Company Indonesia (DPCI) di Jakarta pada tahun 2005 dan mendirikan PT. Daewoong Infion (PTDI), usaha bersama antara PT. Daewoong Pharmaceutical Company Indonesia (DPCI) dan Infion, pada tahun 2012 mendirikan pabrik biofarmasi pertama di Indonesia. Daewoong Pharmaceutical memimpin pengembangan perawatan “pertama di kelasnya” dan “terbaik di kelasnya” untuk penyakit yang sulit disembuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.