- Bagian dari kampanye “Say Pain!”, kegiatan kontribusi sosial untuk meningkatkan lingkungan medis bagi penyandang disabilitas perkembangan.
- Memproduksi buku bergambar AAC bekerja sama dengan dokter dan ahli disabilitas perkembangan untuk meningkatkan kegunaannya.
- Akan disumbangkan ke lembaga pendidikan khusus dan lembaga kesejahteraan bagi anak-anak penyandang disabilitas perkembangan di Indonesia pada bulan Desember.
Memperingati Hari Penyandang Disabilitas Internasional pada 3 Desember 2022 lalu, dan ditengah meningkatnya perhatian terhadap kesejahteraan dan kondisi kesehatan para penyandang disabilitas di Indonesia, Daewoong Pharmaceutical, sebuah perusahaan perawatan kesehatan global asal Korea, mengadakan kegiatan untuk meningkatkan kualitas hidup penyandang disabilitas perkembangan di Indonesia.
Daewoong Pharmaceutical mengembangkan dan memproduksi buku bergambar Augmentative and Alternative Communication (AAC), yang berjudul “Katakan Rasa Sakitmu”, untuk dapat membantu penyandang disabilitas mengungkapkan gejala sakitnya kepada dokter sehingga dapat menerima diagnosa dan pengobatan yang tepat.
“Ketika orang dengan gangguan perkembangan merasa sakit, sulit bagi mereka untuk menjelaskan gejalanya kepada pendamping dan dokter, sehingga seringkali sulit untuk memberikan perawatan yang tepat. AAC bisa menjadi solusi untuk masalah komunikasi ini,” ujar Tri Puspitarini, S.Psi, M.Psi, peneliti di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI sekaligus psikolog perkembangan, pada konferensi pers kampanye “Say Pain!” di bulan Mei 2022.
AAC mengacu pada metode komunikasi ilmiah yang melengkapi dan menggantikan kata-kata untuk orang yang mengalami kesulitan dalam berkomunikasi secara verbal dan tertulis. Penggunaan AAC telah meningkat di luar negeri seperti di Amerika Serikat dan Inggris untuk memberikan akses layanan medis yang lebih baik kepada penyandang disabilitas. Di sisi lain, di Indonesia, masih diperlukan perbaikan besar untuk membangun kesadaran dan infrastruktur terkait hal ini.
Dengan latar belakang tersebut, Daewoong Pharmaceutical telah menjalankan program “Say Pain!” di Indonesia sejak Mei 2022, yang mendukung penyandang disabilitas perkembangan untuk menerima diagnosis dan pengobatan yang tepat dengan menyediakan buku bergambar AAC. Katakata dan gambar yang mudah dipahami dalam buku AAC, dapat membantu mereka berkomunikasi dengan pendamping dan dokter mereka.
Berdasarkan pengalaman dalam memproduksi buku bergambar AAC di Korea, Daewoong Pharmaceutical memproduksi buklet versi Bahasa Indonesia berjudul “Katakan Rasa Sakitmu”. Dokter anak, guru khusus, dan peneliti disabilitas perkembangan melakukan tinjauan profesional terhadap buku tersebut untuk penggunaan yang efektif bagi penyandang disabilitas perkembangan dalam mengekspresikan penyakit mereka. “
Katakan Rasa Sakitmu” terdiri dari: bab ‘Gejala’ untuk mengungkapkan area dan jenis rasa sakit; bab ‘Skala’ untuk mengungkapkan tingkat dan titik awal rasa sakit; bab ‘Sebab’ untuk mengungkapkan alasan gejala penyakit. Semua informasi yang diperlukan untuk merawat pasien, mulai dari gejala hingga penyebab, disertakan dalam satu buklet.
“Saya mengalami banyak kesulitan dalam merawat anak-anak dengan gangguan perkembangan. Mereka seringkali tidak mampu menjelaskan gejala penyakit yang sederhana sekalipun seperti pilek dan sakit perut,” ujar dr Rini Sekartini, dokter spesialis anak yang ikut serta dalam produksi “Katakan Rasa Sakitmu”. Ia menambahkan, “’Katakan Rasa Sakitmu’ mudah dan jelas, sehingga anak-anak dengan gangguan perkembangan dapat benar-benar memahami isinya tanpa kesulitan. Saya berharap buku ini didistribusikan ke berbagai institusi medis dan digunakan secara efektif untuk merawat orang-orang dengan gangguan perkembangan dalam waktu dekat.”
Pada bulan Desember, buklet “Katakan Rasa Sakitmu” akan disumbangkan ke sekolah luar biasa dan lembaga kesejahteraan yang berlokasi di Jakarta. “Kami berharap buku bergambar AAC ‘Katakan Rasa Sakitmu’ sebagai pedoman bagi penyandang disabilitas di Indonesia untuk menerima perawatan medis secara mandiri,” ujar Sengho Jeon, CEO Daewoong Pharmaceutical. “Kami akan terus memenuhi tanggung jawab sosial kami untuk membuat masyarakat yang lebih baik dan membantu orang-orang dengan disabilitas perkembangan keluar dari kesulitan medis,” tambahnya.
Sementara itu, bersamaan dengan produksi AAC Booklet “Say Pain!”, Daewoong juga telah menjalankan kampanye digital sejak Mei 2022 dengan finalis “Daewoong Social Impactor” generasi kedua untuk meningkatkan kesadaran tentang isu disabilitas perkembangan dan perlunya AAC. Daewoong Pharmaceutical akan terus mengembangkan “Say Pain!” di Indonesia melalui berbagai kerjasama dengan mahasiswa dan institusi. Tahun depan, Daewoong berencana untuk memperluas donasi buku bergambar AAC, serta menjalankan program pendidikan buku bergambar AAC untuk penyandang disabilitas, guru khusus, dan staf institusi.
*AAC: Augmentative & Alternative Communication, yang mencakup metode komunikasi augmentatif dan alternatif untuk memberikan kesempatan bagi mereka yang memiliki kesulitan besar atau kecil dalam ekspresi dan pemahaman bahasa untuk meningkatkan keterampilan komunikasi.
# # #
Tentang Daewoong Pharmaceutical
Berdasarkan visi “grup perawatan kesehatan global yang memimpin peningkatan kualitas hidup,” Daewoong Pharmaceutical mengembangkan obat-obatan yang sangat baik dan memasoknya ke pasar global. Perusahaan telah mendirikan anak perusahaan lokal, lembaga penelitian, dan pabrik di delapan negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia, Amerika Serikat, dan Cina, dan beroperasi di Indonesia sebagai basis penelitian, pengembangan, dan produksi biofarmasi.
Daewoong Pharmaceutical mendirikan perusahaan Indonesianya, PT. Daewoong Pharmaceutical Company Indonesia (DPCI) di Jakarta pada tahun 2005 dan mendirikan PT. Daewoong Infion (PTDI), perusahaan patungan antara PT. Daewoong Pharmaceutical Company Indonesia (DPCI) dan Infion, pada tahun 2012 untuk mendirikan pabrik biofarmasi pertama di Indonesia. Daewoong Pharmaceutical memimpin pengembangan perawatan “pertama di kelasnya” dan “terbaik di kelasnya” untuk penyakit yang sulit disembuhkan guna meningkatkan kualitas hidup manusia.