Filler (bahan pengisi) bukanlah hal yang baru dalam dunia kedokteran estetik. Filler yang umumnya mengandung hyaluronic acid ini akan mengisi bagian-bagian yang cekung wajah. Dengan mengisi bagian yang cekung ini, selain lebih bervolume, diharapkan juga akan memberikan hasil yang natural. Salah satu filler yang mampu memberi hasil yang natural ini adalah filler Danae dari Korea.
FILLER AMAN DIGUNAKAN
Menurut dr. Ryan Farried Ramadhan dari klinik The Unnathi, Jakarta, filler akan disuntikkan pada pada lapisan kulit yang tidak memiliki atau hanya memiliki sedikit pembuluh darah, dan di atas tulang. Misalnya pada bibir, akan disuntikkan pada lapisan di bawah kulit bibir. Sedangkan untuk hidung, akan disuntikkan di atas tulang.
“Untuk penyuntikkan filler ini, sepenuhnya tergantung pada tangan dan mata dokter, jadi dokter yang melakukannya harus benar-benar mengerti dan terlatih. Apakah kedalamannya sudah tepat? Apakah jumlah yang disuntikkan sudah proporsional? Berbeda dengan bila kita menyuntikkan botulinum toxin atau botox yang bermain dengan dosis,” jelas dokter yang akrab disapa dr. Alid ini sambil menambahkan, suntikan filler sepenuhnya aman, bahkan tidak memerlukan tes alergi sama sekali. Bila ternyata pasien alergi akan bahan ini, dan ini pun jarang terjadi, cukup diatasi dengan memberikan anti-alergi.
Keamanan dari filler juga disebabkan karena filler tidak permanen, karena dalam waktu 1-2 tahun, filler akan diserap oleh tubuh. Tidak seperti impan yang akan bertahan selamanya dan menjadi benda asing. Selain itu, ketahanan dari filler ini juga dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya aktifitas pasien.
“Pada awal-awal penggunaan, ada beberapa aktifitas pasien yang dapat mempercepat pencairan dari gel filler, misalnya pada bibir, sering makan dan minuman yang panas. Begitu juga bila melakukan olahraga yang terlalu berat, akan membuat gel filler cepat mencair dan diserap tubuh, sehingga ketahanannya akan menjadi lebih singkat,” ujar dokter kelahiran 10 April 1989 ini sambil menambahkan, penyerapan hyaluronic acid oleh tubuh juga ditentukan oleh metabolisme tubuh itu sendiri.
FILLER RELATIF AMAN
Pada umumnya, filler mengandung hyaluronic acid, di mana bahan ini sebenarnya sudah ada di dalam tubuh manusia. filler Danae yang berasal dari Korea ini juga mengandung hyaluronic acid yang memiliki kombinasi biphasic dan monophasic, dengan tiga pilihan; Line, Original dan Contour. “Setiap kombinasi memiliki kandungan biphasic dan monophasic yang berbeda-beda, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Filler ini juga non-swelling atau less-swealing karena tidak mengandung free HA, dan memiliki kandungan lidocaine, sehingga pasien lebih nyaman saat proses penginjeksian,” terang dr. Alid lebih jauh.
Proses penyuntikan filler, untuk pertama-tama biasanya hanya menentukan base saja. Masih menurut dr. Alid, seperti membuat rumah, kita tentukan fondasinya dahulu. Pada beberapa orang, pada tahap base ini, mungkin saja hasilnya sudah memuaskan sehingga tidak memerlukan penyuntikan ulang. Tapi pada beberapa kasus, mungkin memerlukan beberapa kali suntikan filler, dimana yang pertama adalah untuk menentukan base-nya, yang kedua untuk pembentukan, dan yang ketiga untuk touch-up-nya.
PASIEN MENYUKAI FILLER
Setelah menggunakan filler Danae kepada lebih dari pasiennya, dr. Alid mengaku merasa puas dengan filler ini. “Karena merupakan gabungan biphasic dan monophasic, sehingga menghasilkan viscoelastisitas yang baik, dan tidak mudah bermigrasi atau berpindah tempat. Beberapa pasien merasa bahwa hasilnya lebih natural. Dengan kombinasi biphasic dan monophasic, dokter juga dapat mengatur sendiri bagaimana membentuk bagian yang disuntik, agar hasilnya natural. Keuntungan lainnya, tidak perlu dilakukan massage atau pemijatan setelahnya karena granulasinya sudah sangat bagus, serta mampu mengikuti kekurangan pasien,” dr. Alid menegaskan.
Semua pasien yang sudah diberikan suntikan filler Danae oleh dr. Alid mengaku merasa nyaman. Apalagi bila pasien sebelumnya pernah disuntikan dengan filler lain, menurut mereka saat penginjeksian Danae tidak sakit, tidak ada pembengkan. “Kebanyakan dari mereka juga mengaku hasilnya lebih natural, tidak pernah ada yang merasa bahwa pasien-pasien ini baru saja melakukan suntikan filler,” kata dr. Alid sambil tersenyum.
GEORGINA
SANGAT PUAS DENGAN HASILNYA

before – after
Bagi georgina, seorang gadis berusia 29 tahun, mencoba suntikan filler bukanlah yang pertama baginya, ia mengaku, sebelumnya pernah mencoba suntikan filler, tapi selain terasa sakit, juga hasilnya tidak memuaskan. Sekarang ia mencoba suntikan filler Danae yang dikerjakan oleh dr. Alid.
“Saya memilih filler untuk mencoba memperbaiki beberapa kekurangan pada wajah saya, misalnya di daerah hidung yang seperti memiliki punuk. Saat akan disuntikkan, saya sempat merasa khawatir akan rasa sakitnya, tapi setelah dr. Alid menyuntikkannya, ternyata tidak sakit sama sekali, tidak ada rasa apa-apa,” ujar Georgina. Ia mengaku sangat puas akan hasilnya. Punuk di hidungnya sudah hilang, dan kini hidungnya terlihat lebih proporsional.
Ketika ditanya bagaimana perasaannya setelah disuntik, ia justru menyesal. “Menyesal kenapa tidak sekalian menambah dagu sedikit agar terlihat lebih lancip,” katanya sambil tertawa.
ALICIA LAURA

before – after
Berbeda dengan georgina, Alicia justru baru pertama kali ini berpengalaman dengan suntikan filler. Karena itu, ia mengaku agak gugup. Ia mengaku mengenal filler karena hobinya melihat gaya hidup para selebgram, dan artis, seperti Selena gomez dan Kylie Jennar. Kedua artis ini sudah melakukan suntikan filler dan Alicia menilai keduanya sangat cantik dan lucu.
“Sempat berpikir seperti mereka, tapi takut untuk mencobanya. Tapi karena penasaran, sekarang saya putuskan untuk mencobanya. Setidaknya saya membutuhkan waktu 3 bulan untuk berpikir. Menurut saya, tidak ada ruginya mencoba, lagi pula ini kan tidak per- manen,” ceritanya sambil tersenyum.
Setelah dilakukan penyuntikan di daerah bibir atas dan bibir bawahnya oleh dr, Alid, Alicia mengaku menyukai dan puas akan hasilnya. Bibir atasnya yang sangat tipis dan seperti hilang saat dia tersenyum, kini nampak lebih berisi. “Saya akan melihat dulu hasilnya sampai beberapa bulan ke depan, apakah sudah cukup atau perlu ditambah. Saya juga ingin mencobanya di bagian pipi,” ujar gadis kelahiran Medan, 30 Mei 1999 ini pula.