10000
The post Daewoong Pharmaceutical dan KOFICE Bersama-sama Mendonasikan Barang untuk Meningkatkan Lingkungan Medis dan Pendidikan Penyandang Disabilitas di Indonesia appeared first on Daewoong Indonesia.
]]>Daewoong Pharmaceutical (CEO Seng-ho Jeon dan Chang-jae Lee) dan Korea Foundation for International Cultural Exchange (KOFICE, President Kilhwa Jung) pada tanggal 13 Desember 2022 mengumumkan bahwa mereka telah mendonasikan barang-barang ke lembaga pendidikan Indonesia untuk penyandang disabilitas perkembangan untuk meningkatkan lingkungan medis dan pendidikan.
Pada tanggal 12 Desember 2022, Daewoong Pharmaceutical bersama KOFICE mengadakan upacara penyerahan donasi di dua lembaga pendidikan khusus di Jakarta, Indonesia, yaitu ‘Sekolah Purba Adhika’ dan ‘Malika Center’. Daewoong dan KOFICE mengirimkan buku bergambar AAC (Augmentative and Alternative Communication), perangkat multimedia, alat musik, dan Korean Culture Kits.
Daewoong Pharmaceutical mendonasikan 240 buku bergambar AAC untuk membantu penyandang disabilitas perkembangan mengomunikasikan gejala penyakit mereka. KOFICE mengirimkan perangkat multimedia seperti TV dan laptop untuk meningkatkan lingkungan pendidikan bagi penyandang disabilitas perkembangan, alat musik untuk terapi rekreasi, dan 240 ‘K-Culture Kits’ yang terdiri dari permainan dan mainan tradisional Korea.
Kontribusi sosial bersama ini merupakan hasil gabungan dari keinginan Daewoong Pharmaceutical untuk memenuhi tanggung jawab sosialnya sebagai perusahaan Korea yang masuk ke Indonesia untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia, dan keinginan KOFICE untuk melanjutkan pengaruh positif ‘Hallyu’ di Indonesia. Perwakilan dari Daewoong Pharmaceutical, KOFICE, dan masing-masing institusi pendidikan menghadiri acara tersebut untuk membahas metode kerja sama untuk ke depannya, melihat fasilitas institusi untuk memastikan barang yang disumbangkan dapat dimanfaatkan dengan baik.
Sebagai bagian dari manajemen ESG global, Daewoong Pharmaceutical telah melakukan kampanye ‘Say Pain!’ sejak bulan Mei untuk membantu penyandang disabilitas perkembangan mengungkapkan gejala penyakit mereka di Indonesia. ‘Say Pain!’ adalah nama kampanye global untuk “Chamji-Mayo”, kegiatan kontribusi sosial Daewoong Pharmaceutical di Korea yang telah dilakukan sejak 2019. Program ini telah dikembangkan menjadi kegiatan kontribusi sosial yang representatif dan visi sebagai perusahaan perawatan kesehatan global di bawah arahan dari CVO Jae-seung Yoon, yang menekankan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dalam filosofi manajemennya.
Daewoong Pharmaceutical memproduksi buku bergambar AAC versi Indonesia ‘Katakan Rasa Sakitmu’ bagi penyandang disabilitas perkembangan untuk membantu mengungkapkan gejala sakit yang mereka rasakan melalui tulisan dan gambar yang mudah ke staf medis.Selain itu, Daewoong Pharmaceutical meluncurkan kampanye digital untuk meningkatkan kesadaran tentang disabilitas perkembangan dan kebutuhan untuk memperbaiki lingkungan medis melalui ‘Daewoong Social Impactors’, kreator mahasiswa lokal, yang menerima perhatian besar dari publik di Indonesia.
Daewoong Pharmaceutical berencana memperluas kampanye ‘Say Pain!’ di Indonesia dengan tujuan meningkatkan kemandirian penyandang disabilitas perkembangan, sehingga mereka dapat pergi ke dokter dan apoteker sendiri. Tahun depan, akan ada lebih banyak donasi buku bergambar AAC, dan program pendidikan untuk penyandang disabilitas, guru, dan pekerja lembaga terkait dalam penggunaan buku bergambar AAC akan dijalankan.
“Sangat berarti bisa bekerja sama dengan Daewoong Pharmaceutical di Indonesia, di mana ‘Hallyu’ sangat populer, menjelang peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Korea-Indonesia tahun depan. Kami merasa terhormat dapat memberikan kesempatan bagi penyandang disabilitas perkembangan di Indonesia untuk turut merasakan budaya dan seni Korea sekaligus membantu meningkatkan lingkungan pendidikan dan medis mereka,” kata Kilhwa Jung, Presiden KOFICE. “KOFICE akan terus mendukung masyarakat di Indonesia untuk meningkatkan kehidupan menjadi lebih baik melalui budaya dan seni,” tambahnya.
Seng-ho Jeon, CEO Daewoong Pharmaceutical, mengatakan, “Kami berharap donasi bersama KOFICE ini dapat berkontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup penyandang disabilitas perkembangan di Indonesia. Daewoong Pharmaceutical akan terus mengembangkan kampanye ‘Say Pain!’ hingga setiap orang dengan masalah komunikasi, termasuk mereka yang mengalami gangguan perkembangan, dapat menerima layanan medis secara mandiri.” “Saya merasa bahwa status perusahaan Korea di Indonesia telah meningkat baru-baru ini karena ‘Hallyu,’ dan saya berharap akan ada lebih banyak peluang kemitraan publik-swasta untuk meningkatkan citra kultur Korea dan kultur perusahaan Korea,” tambahnya.
# # #
Tentang Daewoong Pharmaceutical
Berdasarkan visi “grup perawatan kesehatan global yang memimpin peningkatan kualitas hidup,” Daewoong Pharmaceutical mengembangkan obat-obatan yang sangat baik dan memasoknya ke pasar global. Perusahaan telah mendirikan anak perusahaan lokal, lembaga penelitian, dan pabrik di delapan negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia, Amerika Serikat, dan Cina, dan beroperasi di Indonesia sebagai basis penelitian, pengembangan, dan produksi biofarmasi.
Daewoong Pharmaceutical mendirikan perusahaan Indonesianya, PT. Daewoong Pharmaceutical Company Indonesia (DPCI) di Jakarta pada tahun 2005 dan mendirikan PT. Daewoong Infion (PTDI), perusahaan patungan antara PT. Daewoong Pharmaceutical Company Indonesia (DPCI) dan Infion, pada tahun 2012 untuk mendirikan pabrik biofarmasi pertama di Indonesia. Daewoong Pharmaceutical memimpin pengembangan perawatan “pertama di kelasnya” dan “terbaik di kelasnya” untuk penyakit yang sulit disembuhkan guna meningkatkan kualitas hidup manusia.
The post Daewoong Pharmaceutical dan KOFICE Bersama-sama Mendonasikan Barang untuk Meningkatkan Lingkungan Medis dan Pendidikan Penyandang Disabilitas di Indonesia appeared first on Daewoong Indonesia.
]]>The post Daewoong Pharmaceutical Sukses Menjalankan Kampanye ‘Say Pain!’ untuk Meningkatkan Lingkungan Medis Penyandang Disabilitas Perkembangan dan Menutup Program Duta Mahasiswa ‘Daewoong Social Impactor’ Kedua appeared first on Daewoong Indonesia.
]]>Perusahaan kesehatan global Daewoong Pharmaceutical, mengadakan ‘Closing Ceremony Daewoong Social Impactor Ke-2’ pada 6 Desember 2022 untuk menandai berakhirnya program ‘Say Pain!’.
Acara penutupan diadakan dalam bentuk konferensi video online, di mana terdapat acara pembagian penghargaan untuk Daewoong Social Impactor berprestasi, penyampaian pencapaian dan rencana masa depan untuk kegiatan ‘Say Pain!’ dari Daewoong, dan penjelasan akan pentingnya penggunaan buku AAC. Seng-ho Jeon, CEO Daewoong Pharmaceutical, dan Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, SpA(K), seorang dokter anak yang berpartisipasi dalam produksi buku bergambar AAC, menghadiri acara tersebut untuk memberikan presentasi tentang visi ‘Say Pain!’ dan perlunya AAC untuk peningkatan kualitas hidup penyandang disabilitas perkembangan.
Sesuai dengan arti dari slogan itu sendiri, kampanye ‘Say Pain!’ bertujuan untuk membantu penyandang disabilitas perkembangan mengekspresikan gejala penyakitnya. Kegiatan kontribusi sosial ini sudah diluncurkan Daewoong Pharmaceutical di Korea sejak tahun 2019, dan dikembangkan di Indonesia mulai Mei tahun ini.
Pada bulan Mei, Daewoong Pharmaceutical secara resmi memulai kampanye ‘Say Pain!’ di Indonesia dengan dibukanya program ‘Daewoong Social Impactor (DSI)’ ke-2. Dalam 5 bulan terakhir, 20 finalis DSI telah menghasilkan konten digital tentang disabilitas perkembangan sebagai bagian dari kampanye ‘Say Pain!’. Konten tersebut diakui telah meningkatkan kesadaran akan isu disabilitas perkembangan dan memunculkan kesadaran untuk memperbaiki lingkungan medis penyandang disabilitas perkembangan. Para finalis mengunggah 381 total konten di media sosial seperti YouTube dan Instagram, dan mencatat lebih dari 240 ribu penayangan dan 29 ribu like serta komentar.
“DSI merupakan pengalaman yang menginspirasi bagi saya sebagai mahasiswa jurusan Kesehatan Masyarakat. Dari komentar positif pada video kami saat mengunjungi sekolah luar biasa untuk mengetahui lingkungan medis penyandang disabilitas perkembangan, saya menyadari bahwa kami telah mengumpulkan perhatian sosial untuk memperbaiki keadaan medis bagi penyandang disabilitas perkembangan.” ujar Salsha Nur Alfaiza, mahasiswi Universitas Indonesia perwakilan Daewoong Social Impactor berprestasi, dalam sambutannya.
Daewoong Pharmaceutical memproduksi buku bergambar AAC ‘Katakan Rasa Sakitmu’ untuk membantu penyandang disabilitas perkembangan di Indonesia agar dapat berkomunikasi secara mandiri dengan dokter dan apoteker sehingga mendapatkan perawatan medis yang tepat. Para ahli di bidang disabilitas perkembangan seperti dokter spesialis anak, guru pendidikan khusus, dan peneliti disabilitas perkembangan turut meninjau buku ini dan menyesuaikan isinya dengan bahasa dan budaya Indonesia.
“Saya mengalami banyak kesulitan merawat anak-anak dengan gangguan perkembangan karena mereka seringkali tidak dapat menjelaskan gejala yang sederhana sekalipun. Buku bergambar AAC ini dapat menjadi sarana komunikasi antara penyandang disabilitas perkembangan dan dokter,” ujar dr. Rini Sekartini, dokter spesialis anak yang ikut serta dalam produksi ‘Katakan Rasa Sakitmu’. “Jika buku bergambar AAC dibagikan ke institusi medis di seluruh negeri, mereka dapat digunakan secara efektif untuk merawat tidak hanya penyandang disabilitas perkembangan tetapi juga banyak orang lain dengan masalah komunikasi,” tambahnya.
“Daewoong Social Impactor tahun ini memiliki arti yang besar karena membawa empati sosial terhadap kebutuhan untuk meningkatkan kesadaran sosial dan lingkungan medis para penyandang disabilitas perkembangan. Daewoong Social Impactor akan membawa perubahan yang lebih besar bagi masyarakat Indonesia melalui partisipasi dan kolaborasi para talenta muda,” kata Seng-ho Jeon, CEO Daewoong Pharmaceutical. “Dengan terus memperluas kampanye ‘Say Pain!’, Daewoong Pharmaceutical akan terus bergerak menuju kualitas hidup masyarakat Indonesia yang lebih baik,” tambahnya.
Di awali dengan donasi buku “Katakan Rasa Sakitmu” untuk sekolah luar biasa dan lembaga kesejahteraan di Jakarta pada 12 Desember nanti, pendistribusian buku bergambar AAC rencananya akan lebih diperluas di Indonesia dan juga secara online mulai tahun depan. Daewoong Pharmaceutical berencana memperluas kampanye ‘Say Pain!’ dengan tujuan kemandirian penyandang disabilitas perkembangan, dengan membantu mereka agar dapat menerima perawatan medis secara mandiri. Tahun depan, donasi buku bergambar AAC akan diperluas, dan program pendidikan untuk penyandang disabilitas perkembangan, guru, dan institusi tentang cara menggunakan buku juga akan dilaksanakan.
Sementara itu, Daewoong Social Impactor adalah program kontribusi sosial mahasiswa yang dimulai pada tahun 2021 untuk membahas berbagai masalah kesehatan oleh para mahasiswa yang kreatif dan berbakat di Indonesia. Tahun lalu, program ini mendapat perhatian publik yang sangat besar dengan membuat dan mempromosikan konten yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan di tengah pandemi.
*AAC: Augmentative & Alternative Communication, yang mencakup metode komunikasi augmentatif dan alternatif untuk memberikan kesempatan bagi mereka yang memiliki kesulitan besar atau kecil dalam ekspresi dan pemahaman bahasa untuk meningkatkan keterampilan komunikasi.
# # #
Tentang Daewoong Pharmaceutical
Berdasarkan visi “grup perawatan kesehatan global yang memimpin peningkatan kualitas hidup,” Daewoong Pharmaceutical mengembangkan obat-obatan yang sangat baik dan memasoknya ke pasar global. Perusahaan telah mendirikan anak perusahaan lokal, lembaga penelitian, dan pabrik di delapan negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia, Amerika Serikat, dan Cina, dan beroperasi di Indonesia sebagai basis penelitian, pengembangan, dan produksi biofarmasi.
Daewoong Pharmaceutical mendirikan perusahaan Indonesianya, PT. Daewoong Pharmaceutical Company Indonesia (DPCI) di Jakarta pada tahun 2005 dan mendirikan PT. Daewoong Infion (PTDI), perusahaan patungan antara PT. Daewoong Pharmaceutical Company Indonesia (DPCI) dan Infion, pada tahun 2012 untuk mendirikan pabrik biofarmasi pertama di Indonesia. Daewoong Pharmaceutical memimpin pengembangan perawatan “pertama di kelasnya” dan “terbaik di kelasnya” untuk penyakit yang sulit disembuhkan guna meningkatkan kualitas hidup manusia.
The post Daewoong Pharmaceutical Sukses Menjalankan Kampanye ‘Say Pain!’ untuk Meningkatkan Lingkungan Medis Penyandang Disabilitas Perkembangan dan Menutup Program Duta Mahasiswa ‘Daewoong Social Impactor’ Kedua appeared first on Daewoong Indonesia.
]]>The post Daewoong Pharmaceutical Memproduksi Buku Bergambar AAC untuk membantu Penyandang Disabilitas Perkembangan mengekspresikan gejala penyakit “Sekarang saya bisa pergi ke rumah sakit sendiri” appeared first on Daewoong Indonesia.
]]>Memperingati Hari Penyandang Disabilitas Internasional pada 3 Desember 2022 lalu, dan ditengah meningkatnya perhatian terhadap kesejahteraan dan kondisi kesehatan para penyandang disabilitas di Indonesia, Daewoong Pharmaceutical, sebuah perusahaan perawatan kesehatan global asal Korea, mengadakan kegiatan untuk meningkatkan kualitas hidup penyandang disabilitas perkembangan di Indonesia.
Daewoong Pharmaceutical mengembangkan dan memproduksi buku bergambar Augmentative and Alternative Communication (AAC), yang berjudul “Katakan Rasa Sakitmu”, untuk dapat membantu penyandang disabilitas mengungkapkan gejala sakitnya kepada dokter sehingga dapat menerima diagnosa dan pengobatan yang tepat.
“Ketika orang dengan gangguan perkembangan merasa sakit, sulit bagi mereka untuk menjelaskan gejalanya kepada pendamping dan dokter, sehingga seringkali sulit untuk memberikan perawatan yang tepat. AAC bisa menjadi solusi untuk masalah komunikasi ini,” ujar Tri Puspitarini, S.Psi, M.Psi, peneliti di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI sekaligus psikolog perkembangan, pada konferensi pers kampanye “Say Pain!” di bulan Mei 2022.
AAC mengacu pada metode komunikasi ilmiah yang melengkapi dan menggantikan kata-kata untuk orang yang mengalami kesulitan dalam berkomunikasi secara verbal dan tertulis. Penggunaan AAC telah meningkat di luar negeri seperti di Amerika Serikat dan Inggris untuk memberikan akses layanan medis yang lebih baik kepada penyandang disabilitas. Di sisi lain, di Indonesia, masih diperlukan perbaikan besar untuk membangun kesadaran dan infrastruktur terkait hal ini.
Dengan latar belakang tersebut, Daewoong Pharmaceutical telah menjalankan program “Say Pain!” di Indonesia sejak Mei 2022, yang mendukung penyandang disabilitas perkembangan untuk menerima diagnosis dan pengobatan yang tepat dengan menyediakan buku bergambar AAC. Katakata dan gambar yang mudah dipahami dalam buku AAC, dapat membantu mereka berkomunikasi dengan pendamping dan dokter mereka.
Berdasarkan pengalaman dalam memproduksi buku bergambar AAC di Korea, Daewoong Pharmaceutical memproduksi buklet versi Bahasa Indonesia berjudul “Katakan Rasa Sakitmu”. Dokter anak, guru khusus, dan peneliti disabilitas perkembangan melakukan tinjauan profesional terhadap buku tersebut untuk penggunaan yang efektif bagi penyandang disabilitas perkembangan dalam mengekspresikan penyakit mereka. “
Katakan Rasa Sakitmu” terdiri dari: bab ‘Gejala’ untuk mengungkapkan area dan jenis rasa sakit; bab ‘Skala’ untuk mengungkapkan tingkat dan titik awal rasa sakit; bab ‘Sebab’ untuk mengungkapkan alasan gejala penyakit. Semua informasi yang diperlukan untuk merawat pasien, mulai dari gejala hingga penyebab, disertakan dalam satu buklet.
“Saya mengalami banyak kesulitan dalam merawat anak-anak dengan gangguan perkembangan. Mereka seringkali tidak mampu menjelaskan gejala penyakit yang sederhana sekalipun seperti pilek dan sakit perut,” ujar dr Rini Sekartini, dokter spesialis anak yang ikut serta dalam produksi “Katakan Rasa Sakitmu”. Ia menambahkan, “’Katakan Rasa Sakitmu’ mudah dan jelas, sehingga anak-anak dengan gangguan perkembangan dapat benar-benar memahami isinya tanpa kesulitan. Saya berharap buku ini didistribusikan ke berbagai institusi medis dan digunakan secara efektif untuk merawat orang-orang dengan gangguan perkembangan dalam waktu dekat.”
Pada bulan Desember, buklet “Katakan Rasa Sakitmu” akan disumbangkan ke sekolah luar biasa dan lembaga kesejahteraan yang berlokasi di Jakarta. “Kami berharap buku bergambar AAC ‘Katakan Rasa Sakitmu’ sebagai pedoman bagi penyandang disabilitas di Indonesia untuk menerima perawatan medis secara mandiri,” ujar Sengho Jeon, CEO Daewoong Pharmaceutical. “Kami akan terus memenuhi tanggung jawab sosial kami untuk membuat masyarakat yang lebih baik dan membantu orang-orang dengan disabilitas perkembangan keluar dari kesulitan medis,” tambahnya.
Sementara itu, bersamaan dengan produksi AAC Booklet “Say Pain!”, Daewoong juga telah menjalankan kampanye digital sejak Mei 2022 dengan finalis “Daewoong Social Impactor” generasi kedua untuk meningkatkan kesadaran tentang isu disabilitas perkembangan dan perlunya AAC. Daewoong Pharmaceutical akan terus mengembangkan “Say Pain!” di Indonesia melalui berbagai kerjasama dengan mahasiswa dan institusi. Tahun depan, Daewoong berencana untuk memperluas donasi buku bergambar AAC, serta menjalankan program pendidikan buku bergambar AAC untuk penyandang disabilitas, guru khusus, dan staf institusi.
*AAC: Augmentative & Alternative Communication, yang mencakup metode komunikasi augmentatif dan alternatif untuk memberikan kesempatan bagi mereka yang memiliki kesulitan besar atau kecil dalam ekspresi dan pemahaman bahasa untuk meningkatkan keterampilan komunikasi.
# # #
Tentang Daewoong Pharmaceutical
Berdasarkan visi “grup perawatan kesehatan global yang memimpin peningkatan kualitas hidup,” Daewoong Pharmaceutical mengembangkan obat-obatan yang sangat baik dan memasoknya ke pasar global. Perusahaan telah mendirikan anak perusahaan lokal, lembaga penelitian, dan pabrik di delapan negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia, Amerika Serikat, dan Cina, dan beroperasi di Indonesia sebagai basis penelitian, pengembangan, dan produksi biofarmasi.
Daewoong Pharmaceutical mendirikan perusahaan Indonesianya, PT. Daewoong Pharmaceutical Company Indonesia (DPCI) di Jakarta pada tahun 2005 dan mendirikan PT. Daewoong Infion (PTDI), perusahaan patungan antara PT. Daewoong Pharmaceutical Company Indonesia (DPCI) dan Infion, pada tahun 2012 untuk mendirikan pabrik biofarmasi pertama di Indonesia. Daewoong Pharmaceutical memimpin pengembangan perawatan “pertama di kelasnya” dan “terbaik di kelasnya” untuk penyakit yang sulit disembuhkan guna meningkatkan kualitas hidup manusia.
The post Daewoong Pharmaceutical Memproduksi Buku Bergambar AAC untuk membantu Penyandang Disabilitas Perkembangan mengekspresikan gejala penyakit “Sekarang saya bisa pergi ke rumah sakit sendiri” appeared first on Daewoong Indonesia.
]]>The post Daewoong Pharmaceutical Menyampaikan Hasil Uji Klinis Fase 3 Pengobatan Diabetes Baru ‘Enavogliflozin’ dan Roadmap untuk Memasuki 50 Negara pada Tahun 2030 appeared first on Daewoong Indonesia.
]]>Daewoong Pharmaceutical (Daewoong), perusahaan perawatan kesehatan global yang berbasis di Korea Selatan, mengumumkan hasil uji klinis fase 3 dari pengobatan diabetes baru ‘Enavogliflozin.’
Daewoong (CEO Sengho Jeon & Changjae Lee) mengumumkan pada 31 Oktober 2022 bahwa mereka telah mengungkapkan hasil dari tiga uji klinis fase III untuk monoterapi Enavogliflozin, terapi kombinasi Enavogliflozin-Metformin, dan terapi kombinasi Enavogliflozin-Metformin-Gemigliptin di International Congress of Diabetes and Metabolism 2022 (ICDM 2022) yang diselenggarakan di Swiss Grand Hotel Seoul pada 7-8 Oktober 2022.
Ketiga uji klinis fase 3 Enavogliflozin mengkonfirmasi kemanjuran dan keamanan selama 24 minggu pemberian dosis. Target pasien untuk setiap penelitian adalah sebagai berikut: untuk percobaan monoterapi Enavogliflozin, 160 pasien diabetes melitus tipe 2 (DMT2) terdaftar dengan kontrol yang tidak memadai dengan diet dan olahraga; untuk uji coba terapi kombinasi ganda, 200 pasien DMT2 terdaftar dengan respons yang tidak memadai terhadap metformin; untuk percobaan terapi kombinasi rangkap tiga, 270 pasien DMT2 terdaftar dengan respons yang tidak memadai terhadap Metformin plus Gemigliptin.
Percobaan monoterapi Enavogliflozin adalah studi superioritas terkontrol plasebo. HbA1c menurun pada kelompok Enavogliflozin sekitar 1% dibandingkan kelompok plasebo, yang secara statistik signifikan. Selain itu, peningkatan signifikan dikonfirmasi dalam berat badan, tekanan darah, kolesterol lipoprotein densitas rendah (LDL-C), dan kolesterol lipoprotein densitas tinggi (HDL-C) dibandingkan dengan kelompok plasebo.
Percobaan kombinasi Enavogliflozin-Metformin menunjukkan non-inferioritas dalam perubahan HbAc1 dibandingkan dengan dapagliflozin 10 mg dan, pada saat yang sama, mengkonfirmasi peningkatan yang signifikan dalam resistensi insulin (HOMA-IR). Selain itu, keamanan dan tolerabilitas diverifikasi oleh reaksi obat yang tidak cocok rendah secara signifikan. Lebih lanjut, terapi kombinasi Enavogliflozin-Metformin-Gemigliptin membuktikan non-inferioritas dalam perubahan HbAc1 dibandingkan dengan dapagliflozin.
Soo-Heon Kwak, Profesor Endokrinologi dan Metabolisme di Seoul National University Hospital, mempresentasikan hasil klinis sebagai penulis utama uji coba monoterapi Enavogliflozin di ICDM 2022, mengatakan, “Dalam uji coba monoterapi ini, kami dapat menunjukkan aktivitas dan keamanan hipoglikemik superior Enavogliflozin. dibandingkan dengan plasebo. Enavogliflozin diharapkan menjadi pilihan pengobatan yang efektif untuk pasien DMT2 karena efek hipoglikemiknya dan memperbaiki kelainan metabolisme seperti berat badan, tekanan darah, kolesterol, dll.”
Enavogliflozin adalah obat diabetes baru dalam kelas inhibitor SGLT-2 (sodium-glucose cotransporter-2), yang dikembangkan Daewoong untuk pertama kalinya di Korea Selatan. Mekanisme hipoglikemik SGLT-2 adalah penghambatan selektif transporter SGLT-2 yang terlibat dalam reabsorpsi glukosa di tubulus proksimal ginjal untuk mengeluarkan glukosa langsung ke dalam urin.
Uji klinis fase III Enavogliflozin, yang ditetapkan sebagai obat pertama Korea Selatan yang tunduk pada tinjauan fast track pada tahun 2020, disetujui pada bulan September 2020 untuk terapi kombinasi monoterapi dan metformin, dan terapi kombinasi metformin/Gemigliptin pada bulan Oktober. Setelah tinjauan fast track, Aplikasi Obat Baru (NDA) Enavogliflozin diajukan pada Maret 2022, yaitu 18 bulan sejak pengajuan Investigasi Aplikasi Obat Baru (IND) untuk uji klinis fase III. Daewoong bertujuan untuk mendapatkan persetujuan dari Kementerian Keamanan Makanan dan Obat Korea (MFDS) tahun ini dan meluncurkan Enavogliflozin di pasar Korea pada paruh pertama tahun 2023.
Daewoong juga sedang mempersiapkan pasokan global Enavogliflozin. Daewoong membuat rencana roadmap bagi Enavogliflozin untuk masuk ke sepuluh negara besar, termasuk China, Brasil, dan Arab Saudi, pada tahun 2025 dan sekitar 50 negara pada tahun 2030. Menurut perusahaan riset pasar global IQVIA, pasar inhibitor SGLT-2 global sekitar $20,6 miliar pada tahun 2021, tumbuh sebesar 34% dibandingkan tahun sebelumnya, menunjukkan daya pasar yang tinggi.
“Daewoong sedang mengembangkan Enavogliflozin, yang memiliki efek hipoglikemik yang luar biasa, sebagai obat terbaik di kelasnya,” kata Sengho Jeon, CEO Daewoong Pharmaceutical. “Kami berharap dapat meningkatkan kualitas hidup pasien DMT2 di Korea dan di seluruh dunia dengan segera meluncurkan obat diabetes generasi berikutnya, Enavogliflozin,” tambahnya.
# # #
Tentang Daewoong
Berdasarkan visi “Global Healthcare Group yang memimpin peningkatan kualitas hidup,” Daewoong Pharmaceutical mengembangkan obat-obatan yang sangat baik dan memasoknya ke pasar global. Daewoong Pharmaceutical telah mendirikan anak perusahaan lokal, lembaga penelitian, dan pabrik di delapan negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia, Amerika Serikat, dan Cina, dengan Korea Selatan sebagai pusatnya. Khususnya, Daewoong mengoperasikan basis penelitian, pengembangan, dan produksi biofarmasi di Indonesia. Baru-baru ini, Daewoong telah menunjukkan hasil pengembangan obat baru yang inovatif dan memasuki pasar global di berbagai bidang seperti GERD, diabetes, fibrosis paru, dan penyakit autoimun, memimpin pengembangan pengobatan penyakit yang sulit diobati “Pertama di kelasnya” dan “Terbaik di kelasnya.”
The post Daewoong Pharmaceutical Menyampaikan Hasil Uji Klinis Fase 3 Pengobatan Diabetes Baru ‘Enavogliflozin’ dan Roadmap untuk Memasuki 50 Negara pada Tahun 2030 appeared first on Daewoong Indonesia.
]]>The post Daewoong Foundation Menandatangani MOU dengan ITB untuk Mendirikan ‘DDS Research Institute’ Kontribusi terhadap Daya Saing Penelitian Farmasi di Indonesia appeared first on Daewoong Indonesia.
]]>Daewoong Foundation (DF) mengumumkan pada tanggal 27 September 2022 telah menandatangani MOU dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tanggal 26 September 2022, untuk mendirikan ‘DDS (Drug Delivery System) Research Institute ITB-DF’.
Melalui MOU ini, Daewoong Foundation dan ITB telah mengukuhkan kerjasama untuk mendirikan lembaga penelitian farmasi yang mutakhir, untuk meningkatkan penelitian farmasi dan menumbuhkan bakat penelitian di Indonesia.
Daewoong Foundation akan mendukung pendirian DDS Research Institute di lantai pertama gedung Sekolah Farmasi ITB, di mana ITB akan melakukan berbagai proyek penelitian farmasi melalui kerjasama terbuka. DDS Research Institute direncanakan akan selesai pada tahun 2023 setelah pekerjaan renovasi dan konstruksi peralatan.
Peneliti biofarmasi di Indonesia sering melakukan penelitian bersama di luar negeri, dan ada kesulitan di Indonesia untuk melanjutkan penelitian yang dilakukan di luar negeri karena masalah infrastruktur, seperti kurangnya fasilitas dan peralatan penelitian farmasi dalam negeri.
Dengan mendukung pendirian DDS Research Institute, Daewoong Foundation berencana untuk secara aktif mendukung para peneliti di bidang biofarmasi untuk melanjutkan dan mengembangkan penelitian mereka di Indonesia. Untuk itu, akan membentuk lingkungan lembaga penelitian terbaru, serta membangun peralatan produksi dan analisis obat yang canggih.
Selanjutnya, berbagai penelitian kolaborasi terbuka diharapkan dapat dilakukan dengan membuka fasilitas penelitian bagi mereka yang membutuhkan penelitian di bidang tersebut, seperti organisasi nirlaba, lembaga pemerintah, dan lembaga swasta.
Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D. rektor ITB mengatakan, “Melalui DDS Research Institute yang didirikan bersama dengan Daewoong Foundation, kami berharap para peneliti pascasarjana yang berbakat akan merasakan dan mempelajari sistem penelitian farmasi canggih Korea secara langsung. Kami menantikan hasil penelitian yang luar biasa dari fasilitas berteknologi tinggi yang dapat membawa industri biofarmasi Indonesia ke tingkat selanjutnya.”
Sementara itu, Daewoong Foundation mendukung pendirian ‘Bioanalytical Laboratory UI-DF’ pada Agustus tahun ini, untuk pertama kalinya di Indonesia. Sejak 2018, terus berkontribusi dalam pengembangan pengembangan penelitian biofarmasi dan pembinaan bakat penelitian, dengan membantu pendirian dan pengoperasian laboratorium biofarmasi di UI.
* DDS(Drug Delivery System)
Metode pemberian obat secara efisien ke area yang ditargetkan, seperti mengendalikan laju pelepasan obat. Teknologi yang meminimalkan efek samping obat dan memaksimalkan khasiat dan efektivitas.
# # #
Tentang Daewoong Foundation
Daewoong Foundation adalah yayasan beasiswa yang didirikan pada tahun 1984 dengan kontribusi pribadi dari Yoon Yeonghwan, ketua kehormatan Daewoong Pharmaceutical, sebuah perusahaan perawatan kesehatan global di Korea, untuk berkontribusi pada kesehatan nasional dan teknologi medis melalui pengembangan sumber daya manusia. Untuk mendorong bakat global, Daewoong Foundation memberikan beasiswa kepada siswa yang menjanjikan di seluruh dunia, melakukan proyek untuk membantu peneliti berkontribusi kepada masyarakat melalui dukungan akademik. Sejak 2013, telah aktif melakukan proyek pengembangan talenta global untuk talenta luar biasa di Indonesia.
The post Daewoong Foundation Menandatangani MOU dengan ITB untuk Mendirikan ‘DDS Research Institute’ Kontribusi terhadap Daya Saing Penelitian Farmasi di Indonesia appeared first on Daewoong Indonesia.
]]>The post Daewoong Pharmaceutical Perkuat Kerjasama Industri Akademik Bio dan Farmasi dengan Indonesia – Dubes RI untuk Korea Mengunjungi Daewoong Pharmaceutical R&D Center appeared first on Daewoong Indonesia.
]]>Daewoong Pharmaceutical (CEO Seng-ho Jeon & Chang-jae Lee) mengumumkan pada tanggal 6 September 2022, bahwa upacara peluncuran ‘Daewoong Global DDS Training Program’ ke-4 diadakan di Daewoong Pharmaceutical R&D Center pada tanggal 5 September 2022, baik online maupun offline. Upacara tersebut dihadiri oleh pejabat Indonesia termasuk H.E. Gandi Sulistiyanto, Duta Besar Indonesia untuk Korea, disambut oleh Seng-ho Jeon dan Jae-hak Ryu, CEO dan Direktur Eksekutif Bio R&D Daewoong Pharmaceutical. Perwakilan perguruan tinggi Indonesia seperti Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Rektor Universitas Padjajaran (UNPAD), Rina Indiastuti, bergabung secara online.
Daewoong Global DDS Training Program adalah program pengembangan bakat untuk mahasiswa pascasarjana yang memberikan pengalaman dan pendidikan penelitian biofarmasi, untuk membina pemimpin global yang akan berkontribusi pada industri biofarmasi Indonesia.
Upacara yang menandai dimulainya program ke-4 ini dilakukan dengan memperkenalkan bisnis Daewoong Pharmaceutical di Indonesia, pidato ucapan selamat oleh Duta Besar Indonesia untuk Korea, dan penyerahan sertifikat beasiswa. H.E. Gandi Sulistiyanto, Duta Besar Indonesia untuk Korea, menyemangati para peserta pelatihan DDS Program ke-4 saat melakukan tur bersama di Daewoong Pharmaceutical Bio Center.
H.E. Gandi Sulistiyano, Duta Besar Indonesia mengatakan “Saya senang bahwa Daewoong Pharmaceutical, perusahaan farmasi terkemuka Korea, terus mendukung pengembangan industri bio Indonesia.”, ia juga menambahkan, “Saya menantikan pertumbuhan para peserta pelatihan menjadi talenta yang berkontribusi bagi Indonesia, dengan memperoleh pengalaman profesional dalam teknologi farmasi terbaru Korea dan R&D.”
Seng-ho Jeon, CEO Daewoong Pharmaceutical mengatakan, “Membina bakat profesional sangat penting untuk fondasi bisnis utama suatu negara untuk melangkah ke tingkat berikutnya. Melalui Daewoong Global DDS Training Program, kami berharap para talenta global dapat meningkatkan kemampuan bio dan farmasi mereka untuk berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup umat manusia. Daewoong Pharmaceutical akan terus memperluas laboratorium dan pabrik di Indonesia untuk mendukung talenta global ini.”
Daewoong Global DDS Training Program ke-4 akan diadakan di Daewoong Pharmaceutical R&D Center di Korea selama 4 bulan dari September hingga Desember. Ke-11 peserta pelatihan akan diberikan berbagai kesempatan belajar profesional, termasuk; Praktek teknologi formulasi obat dan proyek pengembangan produk baru, Pendampingan 1:1 dengan praktisi penelitian Daewoong Pharmaceutical, Kuliah khusus oleh para ahli Praktik GMP di pabrik farmasi. Secara khusus, dari program ke-4 ini, seorang guru besar UI (Universitas Indonesia) akan berpartisipasi dalam penelitian bersama untuk memperkuat platform kolaborasi terbuka untuk merevitalisasi riset biofarmasi serta membina sumber daya manusia.
Natasha Maureen, peserta Daewoong Global DDS Training Program ke-4 yang terdaftar dalam mata kuliah apoteker di ITB, mengatakan, “Senang sekali dapat merasakan sistem farmasi canggih Korea, di mana saya dapat tumbuh menjadi talenta yang berkontribusi pada industri bio dan farmasi Indonesia.”
Bagi peserta pelatihan yang berprestasi, akan diberikan kesempatan kerja di bidang penelitian, kualitas, dan produksi. Bahkan, sembilan lulusan program 1 dan 2 yang lulus rekrutmen Daewoong Pharmaceutical R&D Center di Korea dan sektor global, akan bekerja di Korea mulai bulan ini.
Daewoong Pharmaceutical telah menjaga hubungan kerjasama yang erat dengan Indonesia. Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, mengunjungi Daewoong Pharmaceutical R&D Center pada Mei tahun lalu, untuk menjanjikan dukungan penuh bagi proyek dan R&D Daewoong Pharmaceutical.
# # #
*DDS (Drug Delivery System)
Metode penyampaian obat secara efisien ke situs target, seperti dengan mengendalikan laju pelepasan obat di tubuh. Teknologi ini akan meminimalkan efek samping obat-obatan dan memaksimalkan khasiat dan efektivitas dari obat tersebut.
Tentang Daewoong
Berdasarkan visi “grup perawatan kesehatan global yang memimpin peningkatan kualitas hidup,” Daewoong Pharmaceutical mengembangkan obat-obatan yang sangat baik dan memasoknya ke pasar global. Perusahaan telah mendirikan anak perusahaan lokal, lembaga penelitian, dan pabrik di delapan negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia, Amerika Serikat, dan Cina, dengan Korea Selatan sebagai pusatnya. Secara khusus, Daewoong mengoperasikan basis penelitian, pengembangan, dan produksi biofarmasi di Indonesia. Baru-baru ini, telah menunjukkan hasil pengembangan obat baru yang inovatif dan memasuki pasar global di berbagai bidang seperti GERD, diabetes, fibrosis paru, dan penyakit autoimun, memimpin pengembangan pengobatan penyakit yang sulit diobati yang “Pertama di kelasnya” dan “Terbaik di kelasnya.”
Sejak pendirian Daewoong Pharmaceutical Indonesia Corporation (DPCI) di Jakarta pada tahun 2005, menjadikan Indonesia sebagai bio-hub, Daewoong mendirikan usaha patungan Daewoong-Infion pada tahun 2005; menyelesaikan pabrik biofarmasi pertama di Indonesia pada tahun 2015; memproduksi dan meluncurkan EPO (Erythropoietin) and EGF (Epidermal Growth Factor); melaksanakan berbagai proyek seperti proyek pengembangan talenta global yang terkait dengan universitas di Indonesia.
The post Daewoong Pharmaceutical Perkuat Kerjasama Industri Akademik Bio dan Farmasi dengan Indonesia – Dubes RI untuk Korea Mengunjungi Daewoong Pharmaceutical R&D Center appeared first on Daewoong Indonesia.
]]>The post Pembukaan Laboratorium Bioanalitik Daewoong Foundation, “Kontribusi untuk Industri Bio Indonesia” appeared first on Daewoong Indonesia.
]]>Daewoong Foundation mengadakan upacara pembukaan ‘Laboratorium Bioanalitik UI-DF’ pada 16 Agustus 2022, yang didirikan oleh Daewoong Foundation (DF) dan Universitas Indonesia (UI) untuk mengaktifkan riset bio di Indonesia dan menumbuhkan bakat-bakat di bidang bio.
Upacara pembukaan tersebut dihadiri oleh Dr. Ir. Penny K. Lukito, MCP, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM); Dr. Dra. Lucia Rizka Andalucia Apt., M. Farm., MARS, Direktur Kementerian Kesehatan RI; Dr. Lukman S.T., M.Hum dari Kementerian Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI; Prof. Ari Kuncoro, SE ., MA., Ph.D, Rektor Universitas Indonesia; dan Chang Woo Suh, Presiden Direktur PT Daewoong Infion, sebagai perwakilan dari Daewoong Foundation.
Laboratorium Bioanalitik, yang terletak di lantai empat Gedung Laboratorium & Pusat Penelitian Terpadu UI (luas 336m2), merupakan laboratorium bioanalitik pertama di Indonesia, laboratorium ini dirancang sesuai standar ketat GLP (Good Laboratory Practice). Laboratorium ini bertujuan untuk menganalisis produk obat-obatan protein biologis, medis, dan rekombinan dengan berbagai peralatan analisis yang mutakhir. Laboratorium ini juga bertujuan untuk merevitalisasi penelitian di bidang Bioteknologi di Indonesia dan berkontribusi dalam membina bio-talenta dengan melakukan penelitian di fasilitas terbaik.
Ini bukan pertama kalinya Daewoong Foundation berpartisipasi dalam pendirian laboratorium. Sejak tahun 2018, Daewoong Foundation telah berkontribusi dalam pengembangan industri bio Indonesia dengan mendirikan dan mengoperasikan laboratorium biofarmasi di UI.
Laboratorium bioanalitik yang baru dibuka ini diharapkan dapat digunakan dalam berbagai penelitian kolaboratif, untuk organisasi nirlaba, lembaga pemerintah dan swasta yang membutuhkan penelitian terkait.
Chang Woo Suh, Presiden Direktur PT Daewoong Infion yang hadir sebagai perwakilan dari Daewoong Foundation, mengatakan “Daewoong Foundation senang dapat mendorong perkembangan industri bio Indonesia dengan mendirikan laboratorium bioanalitik pertama, bekerja sama dengan UI, universitas terbaik di Indonesia,” ujarnya. “Kami berharap dapat terus bekerja menuju pengembangan dengan membangun infrastruktur penelitian dan mendukung individu-individu berbakat.”
Prof. Ari Kuncoro, SE. MA. Ph.D, Rektor UI, mengatakan, “Berkat dukungan terus-menerus dari teman lama kami Daewoong Foundation untuk mengembangkan sumber daya di bidang bio, talenta UI telah mampu membangun keterampilan dan melakukan penelitian yang sukses di lingkungan yang maju. Di laboratorium bioanalitik ini, kami akan menciptakan hasil penelitian yang luar biasa untuk berkontribusi pada pengembangan industri biofarmasi dalam negeri dan selanjutnya menjadikannya contoh model kerjasama yang sukses antara Indonesia dan Korea.”
Sementara itu, Daewoong Foundation secara aktif mendukung pengembangan talenta di Indonesia sejak 2013. Telah menyelenggarakan berbagai program pelatihan dan memberikan beasiswa senilai Rp 6,9 miliar kepada sekitar 530 mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Airlangga (UNAIR), Universitas Padjajaran (UNPAD), dll.
# # #
Tentang Daewoong Foundation
Daewoong Foundation adalah yayasan beasiswa yang didirikan pada tahun 1984 dengan kontribusi pribadi dari Yoon Yeonghwan, ketua kehormatan Daewoong Pharmaceutical, sebuah perusahaan perawatan kesehatan global di Korea, untuk berkontribusi pada kesehatan nasional dan teknologi medis melalui pengembangan sumber daya manusia. Untuk mendorong bakat global, Daewoong Foundation memberikan beasiswa kepada siswa yang menjanjikan di seluruh dunia, melakukan proyek untuk membantu peneliti berkontribusi kepada masyarakat melalui dukungan akademik. Sejak 2013, telah aktif melakukan proyek pengembangan talenta global untuk talenta luar biasa di Indonesia.
The post Pembukaan Laboratorium Bioanalitik Daewoong Foundation, “Kontribusi untuk Industri Bio Indonesia” appeared first on Daewoong Indonesia.
]]>The post Global DDS Training Program ke-3 Daewoong Pharmaceutical telah Selesai “Menumbuhkan Bakat Global di Bidang Kedokteran” appeared first on Daewoong Indonesia.
]]>Daewoong Pharmaceutical, grup perawatan kesehatan global Korea, mengumumkan pada tanggal 11 Agustus 2022 bahwa mereka telah berhasil menyelesaikan ‘Daewoong Global DDS (Drug Delivery System) Training Program ke-3′ pada tanggal 29 Juli 2022, yang dijalankan oleh 13 mahasiswa pascasarjana jurusan farmasi.
Daewoong Global DDS Training Program dirancang untuk memilih mahasiswa magister/doktoral dari jurusan farmasi dan membina mereka sebagai talenta farmasi global. Memberikan mereka kesempatan untuk meneliti dengan praktisi penelitian selama empat bulan di Pusat R&D Daewoong Pharmaceutical yang berlokasi di Yongin, Korea, dan membantu mereka menjadi ahli farmasi global melalui program pembelajaran profesional.
Kim Kwan-young, kepala pusat pengembangan produk baru Daewoong Pharmaceutical, mengatakan “Daewoong Global DDS Program terus berkembang, dari membina kekuatan industri farmasi Indonesia hingga mempromosikan penelitian bersama dengan dokter dan fakultas di Indonesia,” “Di luar ras, bangsa , usia, dan jenis kelamin, kami akan memperluas kolaborasi terbuka global sehingga para peneliti global dapat bekerja sama untuk mengembangkan obat yang aman dan nyaman berdasarkan teknologi farmasi yang unggul,” tambahnya
Daewoong Pharmaceutical melaksanakan ‘Daewoong Global DDS Training Program ke-3’ selama total 17 minggu, dari 1 April hingga 29 Juli.
Ke-13 talenta terpilih sebagai finalis dan menerima pelatihan dalam program ke-3 ini, memecahkan tingkat persaingan yang tinggi yaitu 5:1. Ke-13 mahasiswa pascasarjana dibagi menjadi bidang kimia dan bio untuk menerima bimbingan langsung dari praktisi penelitian di Daewoong Pharmaceutical R&D Center. Selama masa pelatihan, mereka berpartisipasi dalam proyek pengembangan teknologi farmasi, kuliah khusus oleh para ahli di bidang teknologi farmasi dan pengembangan obat di Korea, praktik GMP di pabrik Daewoong Pharmaceutical, merasakan program profesional dan kerja praktek.
Mahasiswa yang telah mencapai hasil yang sangat baik dalam program ini akan ditawarkan kesempatan kerja di Daewoong Pharmaceutical. Bahkan, lulusan program 1 dan 2 diberikan kesempatan kerja di Daewoong Pharmaceutical R&D Center dan sektor global, dan sembilan di antaranya berencana untuk bekerja di Korea mulai September.
Daewoong Pharmaceutical menyediakan makanan pagi dan ruang sholat selama bulan Ramadhan dengan mempertimbangkan peserta pelatihan yang beragama Islam, memperhatikan makanan dengan memberi label pada semua menu dengan daging babi. Selain itu, mereka memberikan kesempatan untuk merasakan budaya Korea dengan mengunjungi tempat-tempat wisata Korea yang representatif, seperti Blue House dan Gyeongbokgung Palace.
Eza Muthia Silparensi, yang menempuh pendidikan profesi apoteker di Universitas Indonesia, lulusan program ke-3 mengatakan, “Berkat program ini, saya dapat meningkatkan kemampuan dan keahlian di bidang farmasi dengan berpartisipasi dalam proyek pengembangan obat nyata di Daewoong Pharmaceutical. Daewoong Global DDS Program tidak hanya menawarkan kesempatan bagi para peserta untuk berkembang secara intelektual, tetapi juga memberikan pengalaman kerja praktis untuk memastikan karir farmasi mereka.”
Royyan Adiwijaya, lulusan lain dari program ke-3, mahasiswa program magister sekolah farmasi Institut Teknologi Bandung mengatakan, “Saya pikir program ini adalah kesempatan penting bagi mahasiswa sains, karena menawarkan eksperimen kultur sel berstandar tinggi yang sulit untuk dialami.” ”Saya terkesan dengan berbagai kesejahteraan untuk peningkatan karyawan dan lingkungan kerja otonom Daewoong Pharmaceutical,” tambahnya.
Sementara itu, Daewoong Pharmaceutical menyelesaikan seleksi peserta pelatihan ke-4 dengan berakhirnya Global DDS Training Program ke-3. Secara khusus, program ke-4 yang akan dilaksanakan selama empat bulan dari bulan September sampai Desember, berencana untuk memperkuat platform penelitian bersama kolaborasi terbuka global dengan mengundang profesor dari universitas terkemuka di Indonesia sebagai peneliti. Daewoong Pharmaceutical berencana untuk melanjutkan program pelatihan bakat farmasi yang sukses dengan memperluas jaringan kolaboratif penelitian akademik antara Pusat Litbang Farmasi Daewoong dan universitas farmasi di Indonesia.
# # #
Tentang Daewoong Foundation
Berdasarkan visi “grup perawatan kesehatan global yang memimpin peningkatan kualitas hidup,” Daewoong Pharmaceutical mengembangkan obat-obatan yang sangat baik dan memasoknya ke pasar global. Perusahaan telah mendirikan anak perusahaan lokal, lembaga penelitian, dan pabrik di delapan negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia, Amerika Serikat, dan Cina, dengan Korea Selatan sebagai pusatnya. Secara khusus, Daewoong mengoperasikan basis penelitian, pengembangan, dan produksi biofarmasi di Indonesia. Baru-baru ini, telah menunjukkan hasil pengembangan obat baru yang inovatif dan memasuki pasar global di berbagai bidang seperti GERD, diabetes, fibrosis paru, dan penyakit autoimun, memimpin pengembangan pengobatan penyakit yang sulit diobati yang “Pertama di kelasnya” dan “Terbaik di kelasnya.”
Sejak pendirian Daewoong Pharmaceutical Indonesia Corporation (DPCI) di Jakarta pada tahun 2005, menjadikan Indonesia sebagai bio-hub global, Daewoong mendirikan usaha patungan Daewoong-Infion pada tahun 2005; menyelesaikan pabrik biofarmasi pertama di Indonesia pada tahun 2015; memproduksi dan meluncurkan EPO (Erythropoietin) and EGF (Epidermal Growth Factor); melaksanakan berbagai proyek seperti proyek pengembangan talenta global yang terkait dengan universitas di Indonesia.
The post Global DDS Training Program ke-3 Daewoong Pharmaceutical telah Selesai “Menumbuhkan Bakat Global di Bidang Kedokteran” appeared first on Daewoong Indonesia.
]]>The post Daewoong Pharmaceutical Merekrut Talenta Berbakat Indonesia “Bertumbuh Menjadi Pakar QA dan QC Global melalui Peluang Kerja di Korea” appeared first on Daewoong Indonesia.
]]>Daewoong Pharmaceutical, sebuah grup perawatan kesehatan global yang berkantor pusat di Korea merekrut talenta berbakat Indonesia, dari 29 Juli 2022 hingga 15 Agustus 2022.
Rekrutmen dilakukan dalam dua kategori- Quality Assurance (QA), yang merupakan manajemen untuk mematuhi standar kontrol kualitas selama proses manufaktur, dan Quality Control (QC), yang memeriksa kesesuaian standar kualitas produk jadi. Pelamar diharuskan memiliki gelar master atau lebih tinggi di bidang kesehatan seperti farmasi, kimia, dan bio, ataupun bergelar sarjana dengan pengalaman kerja lebih dari satu tahun di bidang terkait. Selain itu, pelamar juga harus fasih berbahasa Inggris. Bagi yang pernah bekerja di perusahaan farmasi, atau yang telah direkomendasikan untuk dipekerjakan oleh lembaga pemerintah, dan yang fasih berbahasa Korea, akan menjadi sebuah nilai tambah.
Setelah tiga bulan masa magang, talenta terpilih akan memiliki peluang kerja di Pabrik Daewoong di Osong (terletak di kota Cheongju-si, Provinsi Chungcheong Utara) dan Pabrik Daewoong di Hyangnam (terletak di kota Hyangnam, Provinsi Gyeonggi), serta dapat merasakan teknologi terbaru di bidang farmasi industri dan sistem manajemen mutu dan manufaktur obat berbasis cGMP yang canggih.
Pelamar dapat mendaftar melalui situs rekrutmen Daewoong Pharmaceutical (drindonesia.vividapp.kr) mulai 29 Juli 2022. Kandidat yang berhasil akan dipilih melalui seleksi dokumen dan evaluasi video pengenalan diri berdurasi 5 menit di tahap pertama, tes kepribadian di tahap kedua, dan wawancara di tahap ketiga.
Untuk rekrutmen ini, Daewoong Pharmaceutical akan mengadakan webinar selama dua hari pada tanggal 9 Agustus 2022 dan 12 Agustus 2022 pukul 2 siang (GMT+7/WIB), untuk memberikan informasi rinci tentang rekrutmen, termasuk pengenalan perusahaan dan posisi pekerjaan. Detail lainnya dapat ditemukan di situs web rekrutmen dan video promosi rekrutmen, kemudian jika ada yang ingin ditanyakan dapat juga menghubungi Daewoong melalui email rekrutmen Daewoong Pharmaceutical (recruit_dw@daewoong.co.kr).
Daewoong Pharmaceutical adalah perusahaan perawatan kesehatan global dengan jumlah anak perusahaan dan cabang terbesar di luar negeri di antara perusahaan farmasi Korea, dan sedang mengembangkan obat baru yang inovatif di berbagai bidang seperti toksin botulinum, pengobatan GERD, dan obat fibrosis paru. Selain itu, sejak mendirikan cabang di Indonesia pada tahun 2005, Daewoong telah membangun pabrik biofarmasi pertama di Indonesia yang memproduksi produk biofarmasi. Tujuan dasarnya adalah untuk menjadi perusahaan farmasi No. 1 di Indonesia yang berkontribusi pada peningkatan kesehatan dan kualitas hidup pada tahun 2030. Melalui rekrutmen ini, perusahaan berencana untuk memilih talenta berbakat Indonesia untuk diajak bekerja sama.
Daewoong Pharmaceutical memiliki manfaat dari budaya perusahaan yang otonom dan horizontal yang baik bagi orang-orang berbakat global untuk bekerja.
Daewoong mengoperasikan sistem personel yang memberikan peluang dan penghargaan yang adil berdasarkan kinerja, tanpa diskriminasi usia, senioritas, jenis kelamin, dan kebangsaan. Dengan membangun lingkungan kerja yang cerdas, karyawan dapat secara mandiri membenamkan diri dan mencapai hasil, terlepas dari waktu dan tempat mereka bekerja. Selain itu, pendidikan yang diperlukan untuk pertumbuhan karyawan didukung penuh oleh perusahaan. Sebagai pengakuan atas budaya perusahaan yang horizontal dan otonom ini, Daewoong Pharmaceutical juga terpilih sebagai “Top 10 Best Workplace in Asia” yang diselenggarakan oleh komite Great Place To Work (GPTW) tahun lalu.
“Daewoong Pharmaceutical memiliki lingkungan yang baik untuk bekerja tanpa memandang kewarganegaraan dengan sistem personalia yang memberikan kesempatan yang adil berdasarkan kinerja dan kemampuan individu, serta budaya perusahaan horizontal” kata Lee Seung-ha, kepala pabrik Osong di Daewoong Pharmaceutical Korea. “Saya berharap dapat berbagi kesempatan dengan talenta Indonesia untuk tumbuh menjadi ahli manajemen mutu global dengan melakukkan praktik manajemen mutu di fasilitas produksi unggulan Daewoong Pharmaceutical berstandar cGMP” tambahnya.
# # #
※ Situs web rekrutmen resmi Daewoong Pharmaceutical: drindonesia.vividapp.kr
※ Email rekrutmen Daewoong Pharmaceutical: recruit_dw@daewoong.co.kr
※ Video promosi perekrutan Daewoong Pharmaceutical (YouTube): https://youtu.be/7tAL0TWyKD4
Tentang Daewoong Foundation
Berdasarkan visi “grup perawatan kesehatan global yang memimpin peningkatan kualitas hidup,” Daewoong Pharmaceutical mengembangkan obat-obatan yang sangat baik dan memasoknya ke pasar global. Perusahaan telah mendirikan anak perusahaan lokal, lembaga penelitian, dan pabrik di delapan negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia, Amerika Serikat, dan Cina, dengan Korea Selatan sebagai pusatnya. Secara khusus, Daewoong mengoperasikan basis penelitian, pengembangan, dan produksi biofarmasi di Indonesia. Baru-baru ini, telah menunjukkan hasil pengembangan obat baru yang inovatif dan memasuki pasar global di berbagai bidang seperti GERD, diabetes, fibrosis paru, dan penyakit autoimun, memimpin pengembangan pengobatan penyakit yang sulit diobati yang “Pertama di kelasnya” dan “Terbaik di kelasnya.”
Sejak pendirian Daewoong Pharmaceutical Indonesia Corporation (DPCI) di Jakarta pada tahun 2005, menjadikan Indonesia sebagai bio-hub, Daewoong mendirikan usaha patungan Daewoong-Infion pada tahun 2005; menyelesaikan pabrik biofarmasi pertama di Indonesia pada tahun 2015; memproduksi dan meluncurkan EPO(Erythropoietin) and EGF(Epidermal Growth Factor); melaksanakan berbagai proyek seperti proyek pengembangan talenta global yang terkait dengan universitas di Indonesia.
The post Daewoong Pharmaceutical Merekrut Talenta Berbakat Indonesia “Bertumbuh Menjadi Pakar QA dan QC Global melalui Peluang Kerja di Korea” appeared first on Daewoong Indonesia.
]]>The post Obat GERD Baru Daewoong Pharmaceutical ‘Fexuprazan (API)’ akan Dirilis ke Pasar Indonesia Tahun depan, Harapan untuk Obat Blockbuster Global Baru appeared first on Daewoong Indonesia.
]]>Daewoong Pharmaceutical, sebuah perusahaan perawatan kesehatan global, pada tanggal 1 Juli 2022, meluncurkan obat GERD yang dikembangkan sendiri dengan API Fexuprazan (Fexuprazan hidroklorida) di Korea, meningkatkan ekspektasi di pasar global untuk obat baru terbaik di kelasnya untuk pengobatan GERD.
Daewoong Pharmaceutical mengajukan NDA ke Badan Pengawas Obat dan Makan (BPOM) pada bulan Februari untuk rilis pasar Fexuprazan (API) di Indonesia, yang saat ini dalam proses peninjauan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan persetujuan NDA dan melanjutkan rilis ke pasar di Indonesia pada awal tahun depan. Diharapkan akan menjadi pilihan pengobatan dengan efek yang luar biasa untuk pasien GERD di Indonesia.
Fexuprazan (API) adalah agen Potassium-Competitive Acid Blocker (P-CAB) yang memperbaiki kekurangan agen proton pump inhibitor (PPI) yang sudah ada, yang paling umum digunakan untuk pengobatan GERD. Pengobatan ini langsung menggabungkan dengan pompa proton tanpa aktivasi oleh asam lambung, dengan cepat dan stabil menekan sekresi asam lambung. Uji klinis membuktikan manfaatnya termasuk: Kemanjuran obat yang cepat, Perbaikan gejala yang cepat dan sangat baik, Perbaikan gejala malam hari yang sangat baik, Kemudahan pemberian obat, Interaksi obat yang rendah dan konsistensi efek, dalam pengobatan GERD terbaru.
Secara Global, jumlah pasien GERD meningkat. Menurut Target Addressable Market (TAM), sebuah perusahaan riset pasar global, pasar obat anti-maag global mencapai Rp 237,8 triliun, dan banyak pasien di seluruh dunia menderita penyakit ini. Di Indonesia, kasus GERD juga meningkat secara signifikan, dari 5,7% pada tahun 1997 menjadi 25,18% pada tahun 2002, yang disebabkan oleh kebiasaan merokok, obesitas, dan pola makan modern ala barat.
GERD dapat disembuhkan atau dikurangi dengan menghambat sekresi asam lambung. Sedangkan untuk penghambat sekresi asam lambung, PPI, yang muncul pada akhir tahun 80-an, paling banyak digunakan hingga saat ini. PPI hadir dalam sel parietal dan berikatan dengan pompa proton yang mengangkut asam lambung ke saluran lambung untuk menekan sekresi asam lambung. Meskipun efek penghambatan sekresi asam lambung yang sangat baik, PPI membutuhkan proses aktivasi melalui asam lambung, sehingga membutuhkan waktu untuk menjadi efektif, dan juga memiliki durasi efek yang singkat karena waktu paruh yang pendek.
P-CAB adalah pengobatan generasi berikutnya yang telah muncul untuk melengkapi. Hanya ada tiga item P-CAB di dunia, termasuk formulasi produk Fexuprazan. Berbeda dengan PPI, P-CAB tidak memerlukan proses aktivasi, sehingga efeknya cepat dari pemberian awal, dan memiliki waktu paruh yang lama, juga efektif untuk meredakan gejala heartburn di malam hari. Selain itu, dapat dikonsumsi terlepas dari pola makannya.
Daewoong Pharmaceutical juga berencana untuk segera merilis obat Fexuprazan (API) di pasar global. Sejauh ini, pihaknya telah menandatangani kontrak ekspor teknologi senilai Rp 12,6 triliun ke 15 negara di dunia antara lain Cina, Amerika Serikat, dan Brasil serta telah menyerahkan NDA ke 8 negara antara lain Indonesia, Chile, dan Thailand. Daewoong Pharmaceutical terus membahas ekspor teknologi tambahan dengan tujuan merilis Fexuprazan di 10 negara pada tahun 2025 dan 100 negara pada tahun 2030. Rencananya adalah untuk mendorong obat Fexuprazan (API) sebagai pengobatan GERD global melalui paten bahan jangka panjang yang berlangsung hingga setidaknya sampai tahun 2036.
Sengho Jeon, CEO Daewoong Pharmaceutical, mengatakan “Setelah peluncuran obat baru yang dikembangkan sendiri oleh Daewoong Pharmaceutical di Korea, Fexuprazan akan segera dirilis di Indonesia, untuk berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup pasien GERD.” “Berdasarkan efikasi dan kenyamanan penggunaannya, Fexuprazan akan memimpin pasar obat GERD global,” tambahnya.
# # #
Tentang Daewoong Pharmaceutical
Berdasarkan visi “Global Healthcare Group Leading the Improvement of Life Quality,” Daewoong Pharmaceutical memproduksi obat-obatan unggul dan memasoknya ke pasar di seluruh dunia. Mereka telah mendirikan anak perusahaan lokal, lembaga penelitian, dan pabrik di 8 negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia, Amerika Serikat, dan Cina, dan terutama di Korea Selatan, yang beroperasi sebagai basis penelitian dan pengembangan obat.
Pada tahun 2005, Daewoong Pharmaceutical mendirikan perusahaan Indonesia (DPCI) di Jakarta, dan pada tahun 2012, Daewoong Infion, perusahaan patungan antara Daewoong Pharmaceutical dan Infion, mendirikan pabrik biofarmasi pertama di Indonesia. Daewoong Pharmaceutical memimpin pengembangan perawatan “Pertama di kelasnya” dan “Terbaik di kelasnya” untuk penyakit yang tidak dapat disembuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.
The post Obat GERD Baru Daewoong Pharmaceutical ‘Fexuprazan (API)’ akan Dirilis ke Pasar Indonesia Tahun depan, Harapan untuk Obat Blockbuster Global Baru appeared first on Daewoong Indonesia.
]]>